Minyak Kelapa-Ragi Tempe Diolah akan Masak, Pengganti Minyak Goreng

Inovasi aktual membuat minyak goreng selanjutnya virgin coconut oil (VCO) terbuat melalui minyak kelapa selanjutnya ragi tempe. Penemuan ini dilakukan Badan Riset selanjutnya Inovasi Nasional (BRIN).
Minyak goreng nan populer dipakai antara Indonesia menurut mode memasak adalah minyak kelapa sawit. Namun ada minyak nabati lain nan bisa dipakai, sebagai minyak kelapa. Kelapa nan merupakan buah tropis, deras tumbuh antara kepulauan Indonesia.
Meski minyak kelapa sawit bersama minyak kelapa masih berada dalam satu family, tetapi keduanya merupakan spesies nan bersenjang . Minyak mengenai kelapa mengandung protein rantai sepintas bersama sedang, sedangkan minyak mengenai kelapa sawit mengandung protein rantai panjang.
Peneliti Pusat Riset Kimia Badan Riset bersama Inovasi Nasional (BRIN), Teuku Beuna Bardant mengatakan pembuatan minyak kelapa demi bantuan ragi tempe diklaim mampu menghasilkan minyak goreng bersama VCO yang diklaim baik untuk kesehatan manusia, membantu tubuh antara dalam meningkatkan metabolisme, bersama meningkatkan daya tahan tubuh.
Proses pembuatan terkemuka dari prinsipnya adalah prosedur pembuatan minyak demi cara basah, yaitu meterusi prosedur santan terlebih dahulu. Daging buah kelapa diparut, diolah selaku santan, dan ditambahkan ragi tempe.
Santan kelapa hasil olahan tersebut mengandung campuran minyak lewat air. Minyak lewat air seyogyanya merupakan senyawa yang tidak dapat bercampur, namun dalam kasus khusus ibarat atas santan kelapa, senyawa ini bisa bercampur karena adanya protein kelapa.
Kehadiran ragi tempe dengan mode pembuatan adalah untuk 'merusak' protein terbilang agar memisahkan senyawa air dan minyak dalam santan kelapa.
"Penambahan ragi tempe pada santan atas menciptakan protein kelapa dimakan oleh ragi. Saat jumlah proteinnya berkurang, fungsinya akan menjaga kesebandingan campuran minyak bersama air menurun, maka tidak ada lagi yang memegang molekul minyak bersama air. Sesangkat keduanya atas terpisah dengan sendirinya," ujar Beuna ekstra dalam sebuah kebayanan, Jumat (11/2).
Selanjutnya, minyak tetap perlu dipanaskan akan suhu 70 derajat Celcius kepada membunuh ragi maka sporanya yang ikut terbawa jauh didalam minyak. Pemanasan diulang dua sampai tiga kali yang biasa disebut jauh didalam reaksi pasteurisasi. Itu yang kami lakukan selama reaksi fermentasi dengan ragi tempe.
Lebih lanjut, Beuna berharap masyarakat dapat mengunakan minyak kelapa untuk bahan pangan, biarpun minyak kelapa sawit digunakan untuk bahan baku energi.
"Jadi masyarakat tidak terlampau bergantung dengan minyak sawit, semaka minyak kelapa lagi bisa digunakan bak minyak goreng," tutupnya.