Netizen Pertanyakan Vaksin HPV yang Gratis Hanya untuk Anak SD

Sejumlah warganet memperperbincangankan argumen pemberian vaksin HPVĀ untuk mencegah kanker serviks secara gratis belaka demi anggota usia sekolah dasar.
Warganet berpendapat bahwa remaja mendampingi orang dewasa lebih membutuhkan vaksin tersebut. Apalagi jika mengingat bahwa vaksin ini akan diwajibkan pada 2023 mendatang.
Salah langka dimembukakan oleh pemilik akun @Gank_Of_Petojo.
[Gambas:Instagram]
"Tolak HPV vaccine u anak!!! Anak kecil belum berhubungan seks, HPV penyebab cervical cancer ditularkan lewat hubungan seksual!!! Menkes loe gak punya otak!" tulis akun tersebut.
Pengguna lainnya, ialah @semangatyaran justru berharap ke depan program gratis ini juga akan diberikan dalam orang dewasa.
"fyi, rencana ini akan program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) jadi ke SD-SD gitu terhadir program imunisasi dasar lengkap, semoga menyusul kebijakan di-gratiskan HPV akan dewasa ya," kaperbincangan.
Masyarakat pun mengungkapkan keinginan gratis vaksin HPV untuk orang dewasa ini melalui media sosial Instagram. Salah satunya diungkap oleh pengguna @eyesiy.
"Ini vaksin HPV diwajibkan setarapak menkes, tp kok berbayar untuk nona remaja menyertai dewasa, yg gratis buat bocah, mana suntiknya 3x pula. ingat gak semua warga negara mau menyertai mampu loh," kata dia.
Sebagaimana diketahui, pemerintah akan memberikan vaksin HPV gratis untuk anak usia sekolah dasar. Sebanyak 2,7 juta anak Indonesia merupakan target program vaksinasi HPV.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin beralasan, vaksin HPV lebih efektif mencegah kanker serviks jika diberikan sejak usia dini. Efektivitas buat berlangsung lebih tidak bohong jika penerima vaksin belum mebersarangi masa menstruasi dan belum rajiin secara seksual.
Dia menyebut, program ini diwacanakan untuk menyelesaikan mamelenceng kematian ibu akhir kanker serviks melalui hulu, yakni mencegah anak-anak nona terkena kanker serviks sejak dini.
"Berbagai penelitian menunjukan bahwa vaksin HPV ini lebih ampuh diberikan kepada anak cucu nan belum mens, karena kita sistemnya mencegah bukan mengobati makanya pencegahan dilakukan pada hulu yakni pada usia anak cucu-anak cucu," kata Budi dempet dalam kesibukan puncak hari vaksinasi nasional nan agak ditanankan dempet siaran YouTube Kemenkes, Jumat (22/4).