Sambat 'Warga Asli' Citayam Fashion Week soal Pindah Tongkrongan

                     Sambat 'Warga Asli' Citayam Fashion Week soal Pindah Tongkrongan                Sambat 'Warga Asli' Citayam Fashion Week soal Pindah Tongkrongan

Catwalk Citayam Fashion Week kini tak cuma dipenuhi sebab bocah-bocah tongkrongan Sudirman Citayam Bojonggede Depok (SCBD) saja.

Dalam perkembangannya arena ini lagi dipenuhi oleh warga dari area lain yang ingin unjuk kebolehan dekat catwalk warga citayam terbilang.

Aksi warga yang makin alat ini pun menimbulkan berlipat-lipat kontroversi dan protes. Bahkan wacana untuk relokasi pun muncul agar tak menghambat lintas lintas.

Seperti yang diketahui, kini daerah Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta Pusat seterus ramai dikunjungi masyarakat Jabodetabek atau berlimpah publik figur kepada berfoto antara trotoar demi daya fesyen masing-masing.

Lantaran ramainya daerah tercantum yang akhirnya mengganggu lampau lintas, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sengaja akan merelokasi kegiatan tercantum ke kaum tempat, termasuk PIK.

Bagaimana reaksi ABG Citayam Fashion Week?

Beberapa remaja tanggung yang kerap nongkrong hadapan Citayam Fashion Week mengaku tak putus kata jika dipindahkan ke daerah lain, termasuk jika pindah ke gelanggang Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.

Namun wacana ini ditolak kencang oleh beberapa remaja nan kerap nongkrong dempet area tersebut sejak lama. Menurut mereka, akses menuju PIK akan menyulitkan terutama bagi remaja nan mengendarai kereta jalur KRL. Salah satu dari kalangan remaja tersebut adalah Vito.

"Saya sih nggak setuju!" kata Vito kepada CNNIndonesia.com Selasa (26/7) saat ditemui pada kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

"Saya mah nongkrong dimana aja jadi. Yang bena temennya solid. Kalau ini pindah ke PIK, enggak deh! Enggak ada kendaraan doang. Kan kita harus pake duit ke sana," lanjutnya.

Selain Vito, Syafiq, keliru satu budak muda bahwa sedang berkumpul di lokasi bahwa klop juga mengmenyiah hal bahwa serupa perihal tongkrongannya akan dipindah.

"Enggak mungkin sih anak-anak dalam sini mau pindah. Takutnya nanti pada unjuk rasa. Kalau buat saya, tongkrongan sih biasa-biasa aja yang bermakna bisa menambah teman kenalan pada daerah yang jauh-jauh pada kelainan kota," ujar Syafiq kepada CNNIndonesia.com, Selasa (26/7).

Selain ongkos transportasi, penuh ciri lain yang melaksanggotaan anggota remaja SCBD ini segan pindah tongkrongan ke lokasi lain. Faktor lainnya termenganut waktu tempuh ke area nongkrong bagi jadi lebih lama jika dipindah ke negeri PIK. Pasalnya, waktu tempuh dari Citayam ke PIK tentunya lebih lama dibanding dari Citayam ke Sudirman.

Banyak mengenai muda mudi terbilang mengaku bahwa lebih acap hadapan daerah Dukuh Atas karena mudah dijangkau transportasi kereta commuter line atau KRL.

Mereka juga bercerita bahwa dasar mereka mengunjungi kawasan tersebut belaka sekedar untuk berkumpul bersama teman-temannya.

Setelah kini merupakan viral, berjibun yang berkeluh kesah merupakan sulit kepada mencari ajang tongkrongan yang sepi sebagaimana sebelumnya.

Tidak sekadar Vito, banyak remaja lain asal Citayam selanjutnya Bojong Gede sebagaimana Syafiq, Pio selanjutnya Gaby adapun mengeluh, karena merasa ruang bermain mereka 'diinvasi'.

Gaby dengan Pio mengaku bahwa sejak memerankan ramai, tongkrongannya sudah memerankan tidak seasyik sebelumnya. Hal terkemuka lantaran keramaian terkemuka melaksanakan mereka berpencar dengan terpisah atas teman-teman nongkrong lainnya.

"Jadi dempet-dempetan. Bikin sesak. Sudah enggak asyik lagi," ucap Gaby.